PARAGRAF
Dosen Pembimbing:
Mimas Ardhianti. S.Pd. M.Pd
Nama kelompok:
1.
Emilinda
Savera Yoran (12 550 0134)
2.
Nerva
Nur Opticia (12 550 0143)
3. Putri Suhandari (12 550
0153)
Universitas
PGRI Adibuana Surabaya
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan
Matematika
2013
I.
PENDAHULUAN
Bahasa digunakan sebagai ungkapan
ekspresi seseorang yang berhubungan dengan pikiran. Semakin terampil seseorang
berbahasa semakin kelihatan orang tersebut cerah dan jelas jalan pikirannya. Dalam
dunia bahasa terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu: mendengar, melihat,
berbicara, dan menulis. Jika keterampilan berbahasa tersebut dilatih
terus-menerus maka kemampuan berbahasanya akan semakin baik.
Seseorang dapat menulis tidak hanya
ditentukan oleh ejaan serta membuat kalimat, namun menulis juga harus memiliki
kemampuan untuk menghubung-hubungkan kaliamat satu dengan kalimat yang lain agar
menjadi suatu paragraf. Agar pikiran yang ditulis tersampaikan kepada pembaca.
Paragraf itu sendiri merupakan
susunan kalimat-kalimat yang berkaitan erat yang membentuk suatu gagasan utama
atau pikiran utama yang menjadi pokok bahasan. Karena paragraf tersusun atas
beberapa kalimat maka sangat diperlukannya pemhaman tentang penyusunan kalimat
dalam sebuah paragraf serta pengembangan paragraf.
II.
PEMBAHASAN
II.1 JENIS PARAGRAF
A.
JENIS PARAGRAF BERDASARKAN
LETAK KALIMATTOPIKNYA, PARAGRAF DIBAGI MENJADI:
1.
Paragraf Deduksi
Paragraf
deduksi merupakan kalimat topik yang terletak pada awal paragraf yang berisi
pikiran utama yang memiliki sifat umum, sedangkan kalimat berikutnya disebut
kalimat penjelas yang memiliki sifat khusus.
2.
Paragraf Induksi
Paragraf
induksi merupakan kalimat topik yang berada pada akhir paragraf dan diawali
dengan kalimat penjelas. Dengan kata lain dari khusus ke umum.
3.
Paragraf kombinasi
Paragrafkombinasimerupakankalimattopik
yang beradapadaawaldanakhirparagraf. Paragraf yang kalimattopiknyaberada di
awalbersifatdeduktif. Sedangkanparagraf yang kalimatnyaberada di
akhirbersifatinduktif. Makapadaparagrafkombinasi yang kalimattopiknyaberada di
awaldan di akhirmenyebabkanparagafbersifatdeduktif-induktif.
4.
Paragraf Penuh
Paragrafpenuhadalahparagraf
yang seluruhkalimatnyaberisikalimattopikdantidakadakalimatpenjelasnya.
B.
JENIS PARAGRAF
BERDASARKAN SIFAT ISINYA BENTUK PENGEMBANGANNYA, PARAGRAF DIBAGI MENJADI:
1.
Paragraf Argumentasi
Paragrafargumentasimerupakansalahsatubentukparagraf,
ataupendapatdenganmembahassuatumasalah yang
bertujuanmempengaruhipembacadenganargumen-argumen yang
disajikansecaralogisdanobyektif.
Paragrafargumentasidigunakandalamkaryailmiahsepertimakalah, skripsi, tesis,
dandisertasi.
2.
Paragraf Persuasi
Paragrafpersuasimerupakanparagrafmempengaruhiataumengajakpembaca yang
berupapromosisesuatu. Tujuanparagrafpersuasiadalahmembujuk, merayu, mengajakdanmeyakinkanpihak
lain untukmengikutiapa yang didinginkanpenulisataupembicara. Paragraf yang
menggunakanjenisparagrafiniantara lain di majalah, suratkabar, radio,
selebaran, kampanyedansebagainya.
3.
Paragraf Deskripsi
Paragrafdeskripsimerupakanparagraphyang
menggambarkansesuatudenganbahasatentangsuatuhalatauperistiwasecaraobyektif.
Paragrafinidigunakandalamkaryasastradanbiografi orang.
4.
Paragraf Eksposisi
Paragrafeksposisimerupakanparagraf yang
menjelaskantentangsuatufaktaataukejadiantertentutentangpikiranataupendapatdenganharapandapatmemperluaswawasansertapandangan
orang lain. Paragrafinibiasadipakaiuntukmemaparkancaramembuatsesuatu, caramenggunakansesuatu,
caramengkonsumsiobat-obatan, dansebagainya.
5.
Paragraf Narasi
Paragrafnarasimerupakanparagraf yang menuturkankeadaanatauperistiwa yang
berhubungandenganwaktutertentudalambentukcerita.
Paragrafinibiasanyadigunakandalambentuk novel, riwayathidup, cerpen.
II.2 HUBUNGAN
ANTARPARAGRAF
Paragraf
merupakan unit lebih kecil yang harus dijaga hubungan antara paragraf satu
dengan paragraf yang lainnya, agar secara bersama-sama dapat membentuk suatu
unit yang lebih besar dengan baik.
Suatu
paragraf harus memiliki hubungan yang jelas antar paragraf agar pembaca dapat
mengikuti uraian atau pokok bahasan dengan jelas dan mudah. Terkadang paragraf
yang memiliki kalimat yang terlalu banyak dapat membuat pembaca kehilangan
hubungan antar paragraf satu dengan paragraf yang lain. Maka dari itu kemampuan
penulis untuk memadukan paragraf baru dengan paragraf sebelumnya sangat
penting.
Untuk menghubungkan paragraf yaitu: yang
pertama adalah repetisi merupakan pengulangan kata yang dianggap penting dalam
sebuah paragraf. Kepaduan sebuah paragraf dapat dilakukan dengan mengulang
kata-kata kunci yang ada pada paragraf sebelumnya. Terutama repetisi anafora.
Anafora merupakan perulangan kata yang sama pada awal paragraf yang berurutan.Yang
kedua adalah kata ganti, kata ganti. Baik repetisi kata-kata kunci atau kata
ganti keduanya sama-sama digunakan untuk menghubungkan hal-hal yang telah
dikatakan atau disebut dalam paragraf sebelumnya. Yang ketiga adalah kata
transisi yang berfungsi sebagai pengganti antara repetisi dan kata ganti.
II.3 PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Pada
paragraf terdapat dua jenis kalimat, yang pertama kalimat utama dan yang kedua
adalah kalimat penjelas. Dalam mengembangkan paragraf, seorang penulis harus
dapat menjabarkan kalimat utama menjadi kalimat penjelas, serta mengurutkan
kalimat penjelas menjadi urutan yang teratur. Berikut ini ada sembilan langkah
dalam mengembangkan paragraf:
a.
Pengembangan Alamiah
Pengembangan
alamiah merupakan pengembangan yang membuat penulis dapat menggunakan dua pola
dalam penulisan paragraf. Yaitu:
·
Polaspasialyaitu
pola yang menggunakan urutan ruang sebagai dasarnya. Misalnyagambardaridepankebelakang, dariluarkedalam,
dansebagainya.
·
Polakronologisyaitu
pola yang menggunakan urutan waktu sebagai dasarnya.Misalnyagambaranurutanterjadinyaperistiwa, perbuatan,
atautindakan, tadi, sekarang, nanti, besok,dansebagainya.
b.
Pengembangan Klimaks
dan Antiklimaks
Pengembanganklimaksdilakukandenganpenampilangagasanutama yang
dirincidaripersoalan yang paling rendahkedudukannya, kemudianuraianberangsur-angsurmenujupersoalan
yang paling tinggikedudukannya.
Pengembanganantiklimaksdilakukandenganmenampilkanpersoalan
yang paling tinggikedudukannyadanberangsur-angsurmenujupersoalan yang paling
tinggikedudukannya.
c.
Pengembangan
Perbandingan dan Pertentangan
Pengembanganperbandingandanpertentanganmerupakan
pengembangan dengan caramenunjukankesamaanatauperbedaanantaradua
hal. Jadi yang
dipersamakandandiperbedakanitumempunyaiderajat yang seimbang
atau sama.
d.
Pengembangan Analogi
Pengembangan analogi merupakan
pengembangan yang dipergunakanuntukmembandingkansesuatu
yang sudahterkenal dengan
yang tidakataukurangdikenalumum. Pengembangan analogi
juga dapat digunakan untuk membuat kesimpulan namun model berfikir analogi ini
tidak selalu benar maka dari itu dalam penulisan karya ilmiah jarang digunakan.
e.
Pengembangan Contoh
Pengembangan
contoh merupakan pengembangan yang memberikan ilustrasi-ilustrasi yang kongkrit
agar menjadi bukti atau penjelasan kepada pembaca.
f.
Pengembangan Sebab
Akibat – Akibat Sebab
Hubungankalimatdalamsebuahparagrafdapatberupahubungansebabakibatdanakibatsebab.
Sebabdapatbertindaksebagaikalimatutama, sedangkanakibatmerupakankalimatpenjelas.
Dan
dapat terjadisebaliknya, akibatsebagaipikiranutama,
sedangkansebabsebagaikalimatpenjelas.
g.
Pengembangan Definisi
Luas
Pengembangan
definisiluasmerupakan suatu
pengembangan yang dimaksudkan untuk memberikan keterangan, arti, danmaksudterhadapsuatuistilahatauobjek yang
perlupenjelasan. Serta digunakan untuk mmberi batasan
suatu istilah atau objek.
h.
Pengembangan
Klasifikasi
Pengembangan
klasifikasi merupakan suatu proses yang mengelompokkan hal-hal yang mempunyai
kesamaan-kesamaan. Klasifikasi berfungsi untuk mempersatukan satuan-satuan
kedalam kelompok, dan juga memisahkan kelompok satu dengan kelompok lain yang
berbeda.
i.
Pengembangan Umum
Khusus- Khusus Umum
Pengembangan umum
khusus-khusus umum merupakan paragraf yang menggabungkan gagasan utama. Dimana
pada awal paragraf terdapat gagasan utama yang bersifat umum-khusus, sedangkan
pada akhir paragraf gagasan utama diulang kembali maka menjadi bersifat
khusus-umum.
II.4
PARAGRAF BERDASARKAN FUNGSI
Berdasarkanfungsi,
paragrafdibedakanmenjadiparagrafpembuka, paragrafpenghubung, paragrafpenutup.
1.
Paragraf Pembuka
Paragrafpembukamerupakanparagraf yang
berfungsisebagaipengantardarisebuahmasalah yang akandijelaskan.
Paragrafiniharusdisajikansemenarikmungkin.
Berikut
adalah bahan untuk menulis paragraf pembuka, yaitu:
·
Kutipan,
peribahasa, anekdot.
·
Membatasi arti dari
pokok atau subjek tersebut.
·
Menunjukkan betapa
pentingnya masalah yang akan dijelaskan.
·
Menciptakan suatu
karangan yang menarik, mengungkapkan pengalaman yang pahit dan menarik.
·
Menyatakan maksud dan
tujuan karangan itu.
·
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
2.
Paragraf Penghubung
atau Pengembang
Paragrafpenghubungataupengembangmerupakanparagraf
yang berisi pengembangan atau uraian masalah yang dibahas.
Paragrafpengembangdalamkarangandapatdifungsikan
:
·
Mengemukakanintipersoalan
·
Memberiilustrasidancontoh
·
Menjelaskanhal
yang akandiuraikanpadaparagrafberikutnya
·
Meringkasparagrafsebelumnya
·
Mempersiapkandasarataulandasanbagisimpulan
3.
Paragraf Penutup
Paragrafpenutupmerupakanparagraf yang berfungsiuntukmengakhirikarangan
atau bagian karangan. Paragraf penutup juga berisi tentang kesimpulan dari
paragraf penghubung.
Dalam
menulis paragraf penutup ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
·
Paragraf penutup tidak
boleh terlalu panjang agar dapat menyeimbangkan paragraf pembuka dan paragraf
penghubung.
·
Paragraf penutup harus
berisi kesimpulan sementara atau kesimpulan akhir sebagai cerminan inti dari
seluruh urairan.
·
Paragraf penutup
diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi pembacanya.
III.
PENUTUP
Paragraf
merupakan suatu karangan yang terdiri dari kalimat utama serta kalimat
penjelas. Dalam membuat suatu paragraf sangat dibutuhkan kemampuan untuk
mengembangkan paragraf agar paragraf yang dibuat jelas dan menarik untuk
pembaca. Kemampuan mengembangkan paragraf merupakan kemampuan menata paragraf
antar kalimat satu dengan yang lain maupun hubungan antar paragraf, kemampuan
membagi pokok bahasan dalam urutan yang baik dan benar.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
ikip Jakarta. 1988. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Maimunah,
Siti Annijat. 2007. Buku Pintar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Prestasi Utama.
Yonny,
acep. Dan Sri K. Ambarwati. 2011. Rangkuman
Bahasa Indonesia. Jakarta: Kawahmedia.
Keraf, Gorys. 1984. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
0 komentar:
Posting Komentar